Quote from: diora11 on May 16, 2024, 02:42:36 PM

Dengan munculnya berita pencabutan ijin Paytren ini, bisakah pikiran masyarakat kita menjadi semakin terbuka atas bahaya investasi bodong, dan risiko dari investasi tanpa latar belakang yang jelas? Akankah masyarakat kita tidak tertipu dan terbujuk dengan investasi yang membawa embel-embel tertentu? Akankah berita penutupan ini memberikan ketakutan masyarakat untuk berinvestasi?

Karena jika melihat dari banyaknya nasabah Paytren ini, menurut saya menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat kita yang bergabung investasi hanya karena ingin kaya dengan instant.

Sebenarnya sejak dari zaman dulu juga sering kita denger soal investasi bodong, contohnya investasi emas, yaitu East Gold Mining Corporation (EMGC) dan Virgin Gold Mining Corporation (VGMC). Keduanya sama-sama menawarkan investasi emas dengan keuntungan (mereka menyebutnya dividen) sebesar 10-20% per bulan. Padahal kedua perusahaan tersebut ilegal tapi tetap saja masyarakat percaya dan investasi ke sana dengan modal gede. Karena masyarakat Indonesia itu tidak banyak yang paham bagaimana cara berinvestasi yang benar, yang mereka dengar itu hanya keuntungan dengan mengabaikan semua resiko jika nantinya si pemiliknya kabur dan melarikan uang mereka. Paytren pun begitu, ane dulu pernah mau main di sana, namun tidak jadi, karena ketika ane sudah register diharuskan menyetor duit 300 ribu ke perusahaan. Pas ane tanya uang tersebut apakah buat deposit pulsa?, ternyata bukan, tapi untuk deposit ke rekening pribadi. Akhirnya gak jadi, karena tidak sesuai dengan apa yang mereka sodorkan di TOC.

https://news.detik.com/berita/d-2915644/sejarah-panjang-skema-investasi-ponzi-di-indonesia-punya-berbagai-kedok