~~ Snip ~~
Selain karena itu anggapan bahwa menjadi PNS atau bekerja di BUMN itu adalah profesi idola para mertua membuat banyak anak muda yang bermental pencari kerja bukan pembuka usaha. Dan itu menjadi hal yang umum di masyarakat kita dan ane melihat memang pemuda yang berani mengembangkan usaha adalah mereka yang memang sudah dididik oleh orangtuanya atau lingkungannya bahwa berbisnis itu jauh lebih baik ketimbang bermental nyari-nyari kerja.
Ya stigma itu sepertinya sulit dilepaskan dari pikiran anak muda sekarang. Setiap orang yang telah menyelesaikan kuliah pasti muara untuk mencari kerja adalah menjadi ASN atau Pegawai BUMN, padahal jika mereka mampu berpikir luas dan tidak menyia-nyiakan waktu maka cukup banyak kegiatan lain yang juga dapat membuat mereka menjadi seorang pembisnis yang mungkin akan membuat mereka kaya. Menurut saya pekerjaan ASN tidak menjamin seseorang menjadi kaya hanya saja mereka mendapatkan gaji setiap bulan dan jika diperhitungkan hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari. Tapi apapun ajakan selain menjadi ASN maka hal itu dianggap sebagai prioritas kedua saja. Namun yang jelas menjadi ASN tetaplah menjadi primadona dimata masyarakat walaupun mendapatkan gaji yang pas-pasan dibandingkan menjadi pembisnis.
Saya kira kondisinya cukup berimbang, maksudnya ada orang yang pada dasarnya memang berminat untuk berbisnis dan ada juga orang yang punya keingingan untuk menjadi ASN. Tentu saja tujuan dari dua hal tersebut untuk meraih penghasilan, meski hakikatnya hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Bagi pemula, baik untuk menjadi ASN atau menjadi pembisnis, kedua pekerjaan tersebut sangat membutuhkan konsistensi dalam belajar, namun harus di akui bahwa menjadi pebisnis jauh lebih sulit dari pada ASN. Stigma yang sudah mengakar dalam masyarakat kita tersebut tentu punya sejarah yang panjang, dimana generasi sebelum kita melihat situasi paling aman adalah menjadi ASN, karena resikonya tidak ada. Sehingga pada akhirnya mendorong generasi setelahnya untuk menjadi ASN saja.
Menjadi pebisnis dan punya usaha sendiri tentu lebih menguntungkan, tapi banyak orang yang tidak siap dengan tantangan dan resikonya, itu adalah hambatan utama mengapa kebanyakan masyarakat Indonesia memilih menjadi ASN saja. Pada akhirnya banyak kita dapati Masyarakat Indonesia selalu lebih tertarik untuk menjadi ASN, walaupun dalam beberapa kasus kita pernah mendengar menjadi ASN juga butuh modal. Saya kira dorongan orang terdekat, faktor lingkungan dan beberapa alasan yang bersifat kondisional menjadi landasan seseorang mengambil keputusan terkait masa depan mereka, apakah mau menjadi ASN atau menjadi pebisnis.