Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Apakah boleh mengunakan agama untuk politik di Indonesia ?
by
StreakW
on 24/05/2024, 06:58:52 UTC

Pilkada Jakarta adalah bukti konkret bagaimana penggunaan agama dalam politik dapat menciptakan perpecahan. Oleh karena itu, kedepan seharusnya para politisi atau calon pemimpin harus lebih bijak dalam pengggunaan agama dalam kampanye politik dan bertanggung jawab. Mereka harus memahami bahwa masyarakat kita saat ini mudah sekali sensitif terhadap isu-isu SARA, dan oleh karena itu, mereka harus berupaya untuk tidak memanfaatkan isu-isu tersebut untuk kepentingan politik sempit.
Ya sebisa mungkin hal itu harus dihindari demi persatuan dan kesatuan bangsa. Pilkada DKI dan Pemilu 2019 harus menjadi pelajaran berharga untuk kita semua, cukup banyak terjadi gesekan yang disebabkan oleh tindakan SARA terutama terkait agama. Saya pikir kita tidak perlu mengikuti oknum yang seperti itu, masalah pemilu sebenarnya sudah memiliki jalur resmi jika tak puas dengan hasil yang diharapkan. Jadi sebaiknya kita harus mampu menahan diri dan tak perlu menjadi berlebihan. Saya yakin semua agama juga ingin negeri yang aman tentram dan saling menghargai dan mari sama-sama kita cegah tindakan oknum yang fanatik sehingga dapat merugikan banyak orang karena ulahnya.
Menghindari konflik yang berbasis pada SARA adalah kunci untuk mempertahankan persatuan bangsa. Sebagai warga negara yang baik, kita harus mampu menahan diri dari terlibat dalam retorika atau tindakan yang memicu ketegangan antar kelompok. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak membiarkan oknum-oknum fanatik mengubah persepsi kita tentang agama dan menciptakan konflik yang tidak perlu.