Terus bagaimana cara mengontrol warung jualan eceran atau tidak, apalagi kalau letaknya di dalam kampung.
Ga boleh ngasi sampel/gratisan, ga boleh ngasi diskon, ga boleh iklan kecuali di media cetak & persetujuan menkes! Lah ga sekalian ga boleh jualan? Susu formula itu benar bukan pengganti ASI, tapi kalau ibunya kurang / ga keluar susunya mau minum apa si bayi?! Ane bingung ama Republik Rakyat Wakanda ini. Ini sudah melanggar hak asasi sih IMO. Nanti banyak PHK, krisis, nangis pemerintah Wakanda.
Ada yang setuju dan mendukung aturan ini? Be honest. Ataukah ane yang salah paham akan aturan ini?
Sepertinya untuk mengontrol warung tersebut, pemerintah tersebut akan menerjunkan agen-agennya ke lapangan untuk memantau pergerakan di warung-warung itu nonstop 24/7. Jadi jika ada yang ketahuan menjual rokok secara eceran ataupun melanggar peraturan yang lainnya, agen-agen itu akan memberikan peringatan dan melaporkannya.
Sepertinya pemerintah terkait akan mengeluarkan surat rekomendasi bagi ibu-ibu yang kurang / tidak keluar susunya untuk bayinya supaya bisa membeli susu formula yang dijual di toko yang sudah ditunjuk oleh pemerintah terkait. Tidak usah bingung Mas, memang seperti itulah yang sudah terjadi di negara Wakanda ini.
Jujur tidak setuju karena imbasnya tentu para pedagang kecil itu. Mereka membuka warung dagangan itu supaya dapur bisa tetap ngebul. Kalau misalnya ada peraturan seperti itu, yang ada malah memberatkan mereka walaupun mereka masih bisa menjual barang-barang lainnya. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa rokok memberikan penghasilan yang lebih besar dibanding barang-barang lainnya. Tapi jika nanti ada demo dari rakyat, barulah pemerintah akan merevisi peraturan barunya. Jadi nunggu reaksi dari rakyat seperti apa, baru nanti pemerintah terkait akan menyesuaikannya.