Tapi kalau begini makin banyak calon yang muncul malah nanti bukannya membuat masyarakat jadi bingung ya?
Kok bingung?, justru semakin banyak calon akan semakin kompetitif persaingan, dan akan semakin banyak gagasan dan ide mana yang harus dipilih. Semakin banyak calon akan semakin demokratis sesuai yang dicita-citakan. Kalau cuma 1 calon (misal Ridwan Kamil doang), masyarakat seperti dipaksa untuk pilih 1 itu saja, sehingga nanti ketika sudah memimpin, calon gubernur ini akan sewenang-wenang memerintah, karena sudah dibekingi oleh seluruh fraksi koalisi gemuk di DPRD yang mengusung sebelumnya.
Sedangkan untuk pemilih lanjut usia saja banyak yang tidak ikut serta dalam pemilu dengan alasan tidak mengenal para calon pemimpin masyarakatnya, bukannya ini akan semakin mengurangi keikutsertaan para pemilih lansia?
Seharusnya yang memberikan informasi calon kepada para lansia ini adalah anak dan cucu mereka. kalau anak dan cucu saja males ngasih tau calon kepala daerah ke ibu dan neneknya, terus apa fungsi keluarga kalau tidak memberitahu calon mana saja yang baik, jujur, dan mempunyai gagasan yang bagus untuk daerahnya?. Anies aja sowan ke ibu sebelum ke DPP PDIP, artinya peran keluarga itu nomor 1 dalam menentukan arah politiknya bukan orang lain atau KPU.