Sebelumnya Megawati sebagai ketua umum partai dalam pidato terbarunya menyampai kalau Anies mau didukung PDIP, maka dia harus "nurut". Nah ini maknanya sangat ambigu ya, tapi akhirnya pak Anies sendiri yang mendatangi PDIPnya.
Tetapi pertanyaan saya, kalau pak Anies beneran bakalan didukung oleh PDIP, apakah tidak takut kehilangan mayoritas pemilihnya yang cenderung "religius"? Sedangkan di masa sebelumnya para pendukung mereka ini sangat anti terhadap PDIP, mengingat dalam sepuluh tahun belakangan, pemilu Indonesia sangat erat kaitannya dengan politik identitas.
Ya benar sekali, politik identitas telah menjadi hal besar yang penuh perhatian. Saya sangat pesimis dengan peluang Anies pada Pilkada tahun ini dan tentu saja Anies kemungkinan besar akan ditinggalkan oleh sebagian pemilihnya pada periode sebelumnya. Saya menilai situasi politik tahun ini sangat tidak menguntungkan bagi Anies, langkahnya yang bergerak ke arah PDI-P justru membuat reputasinya semakin meredup. Politik memang dinamis tapi akal sehat juga tidak boleh hilang. Seharusnya Anies mundur satu langkah dan tidak ikut berkontestasi pada Pilkada 2024.