Berhutang melalui pinjaman online untuk gaya hidup atau dengan kata lain untuk memperlihatkan gengsinya pada banyak orang adalah sebuah kesalahan meskipun saya juga tidak menganggap hal itu sebagai sebuah jebakan bagi banyak orang karena setiap orang yang masih belum mampu untuk membayar hutang lewat pinjaman online itu adalah orang yang menjebak dirinya sendiri kedalam masalah, bukan dijebak oleh orang lain yang membuat layanan itu untuk semua orang. Karena setiap hal yang akan kita lakukan itu tentu bermula dari keputusan dan pemikiran kita sendiri sebelum kita melakukannya, sehingga orang yang nekat mengambil pinjaman online untuk gengsi dirinya sendiri, jelas sudah sangat salah karena hal itu akan lebih tepat apabila digunakan kedalam usaha bisnis yang bisa memutarkan uang dan mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri.
Tidak ada pembenaran menggunakan cara apapun untuk pinjaman dalam memenuhi gaya hidup dan itu bisa dikatakan dilakukan oleh orang bodoh yang tidak memikirkan efeknya. Tetapi sayangnya itu dilakukan oleh kebanyakan orang karena persoalan hanya ingin memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya mampu membelikan barang mewah. Gaya hidup menjadi sebuah gengsi dan memiliki barang mahal atau mewah merupakan kebanggaan padahal jika dilihat kehidupannya tidaklah seimbang dengan apa yang dia lakukan. Pada akhirnya mereka terjebak dengan pinjaman tersebut sehingga gali lobang tutup lobang dan parahnya lagi sebagian orang harus menjual hartanya untuk menutupi hutang seperti tanah dan sawah.
Pada tahap ini mindset yang mempengaruhi keputusan dan biasanya orang yang mengikuti gaya hidup karena tidak adanya didikan tentang cara memanajemen keuangan dan mereka tidak diajarkan bagaimana mengatur keuangan sebelum mencapai tahap pendapatan yang lebih baik untuk membeli barang mewah dan mahal. Tidak adanya kesesuaian yang dilakukan karena memang kehidupannya dipenuhi gaya sehingga apapun caranya akan dilakukan sebab yang terpenting dipandang mampu.
Bisa tampil menari dengan outfit mahal dan memakai brand terkenal, menjadi keinginan banyak muda saat ini. Demi bisa memikat lawan jenih, tampil menarik dimata orang lain, mereka seringkali lebih mengedepankan gengsi dibandingkan hal lainnya. dan mereka tidak peduli dari mana barang tersebut bisa didiapnya, apakah itu dengan melakukan pinjaman atau kredit, karena yang terpenting untuknya adalah gengsinya bisa terpenuhi.
dan saya setuju dengan apa yang anda sampaikan, bahwasannya ini adalah sebuah pemikiran yang salah dan dapat menjadi masalah. Ketergantungan terhadap produk-produk mewah dapat mengaburkan hal-hal yang lebih penting, seperti keperidbadian, kemampuan dan tanggungjawab finansial. lebih dari pada itu, ketika sebuah gaya hidup yang lebih mengutamakan gengsi dan penampilan luar tanpa mempertimbangkan kemampuan finansial yang dimilikinya, ini bisa menimbulkan beban utang yang sulit untuk dikendalikan, memungkinkan seseorang untuk terlilit hutang.
Oleh karena itu berhentilah untuk terus memaksakan diri agar terlihat mampu oleh orang lain. Karena daya tarik yang sesunggunya, bukan dari apa yang anda pakai, melainkan dari rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat.