Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Kesadaran pemuda dalam mengembangkan usaha
by
pusaka
on 04/10/2024, 16:52:58 UTC
Lihatlah pola pendidikan anak anak di cina, sampai sekarang anak-anak mereka terus diajarkan bagaimana ilmu marketing itu bekerja serta diaplikasikan artinya disamping pendidikan diutamakan, budaya nenek moyang mereka juga tidak mereka buang dan terus dipertahankan sejak dini. Setidaknya jika mereka sudah besar akan mampu berkompetisi sesuai jamanya mereka nanti.
Di China mereka mengajarkan cara untuk menciptakan banyak peluang bisnis tapi di Indonesia kita diajarkan untuk menjadi pekerja/buruh. Jadi sebelum melangkah lebih jauh semua akan tetap bermuara pada sistem pendidikan dasar terlebih dahulu yang nantinya akan menjadi pijakan anak anak. Intinya kita waktu sekolah di doktrin untuk bisa mendapatkan pekerjaan dan menghasilkan uang hanya sebatas itu? Sampai sekarang sistem pembejarannya tidak berubah membekas dari generasi ke generasi.

Mengembangkan usaha banyak yang memulai bukan dari apa yang mereka dapatkan dari sekolah, melainkan semuanya hampir berasal dari inisiatif akibat lelahnya menunggu progam pemerintah soal lowongan kerja yang tak kunjung teralisasikan. Lihat saja pengangguran makin banyak, para pembisnis tidak mendapatkan dukungan keuangan yang memadai, dan pemerintah acuh tak acuh dengan hasil karya lokal. Akhirnya bisnis jadi mandek, modal makin seret, epmasukan tidak berjalan dengan baik, dan bangkrut.
Ya ini yang terjadi di negara kita, pada saat usia dini atau usia pelajar, kita tidak dibekali oleh sesuatu hal yang mengarah pada bisnis akan tetapi kita seperti diajarkan setelah selesai sekola kita harus bekerja dimana. Namun sebenarnya saya tidak merasa heran dengan semua itu, pasalnya sistem pendidikan di negara kita saja masih acak acakan dan bahkan terkadang saya berpikir itu tidak efektif dijadikan sebagai sebuah sistem pendidikan dinegara kita ini. Saya tidak akan menyudutkan satu pihak saja, karena tetap saja ini adalah pr kita bersama untuk memperbaikinya.
Selain daripada itu setiap individu juga  masih sangat bergantung pada sesuatu yang sebenarnya itu bisa diubah. Misalnya saja dari sikap orang tua yang menginginkan anaknya kerja di perusahaan besar dengan gaji yang besar, seolah olah orang tua menjadi anaknya sebagai alat atau investasi mereka di masa tua. Sebenarnya tanpa didorongpun itu adalah sebuah keharusan bagi seorang anak, akan tetapi menurut saya caranya saja yang sedikit salah.