2. Individualisme yang kurang
Kalau menurut ideologi banteng moncong putih, semua-semua harus gotong royong. Akibatnya dari kecil tidak dididik untuk punya sikap sendiri. Budaya ikutan dari poin ini adalah budaya nyontek, budaya keroyokan, tawuran, budaya korupsi bersama-sama, dsb.
Benar seseorang harus bisa bekerja sama dalam kelompok, tapi kelompok itu bukanlah yang utama dan yang terutama. Yang terutama adalah hasil kerjanya sehingga kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus dikerjakan bersama-sama? Dalam kurikulum biasanya banyak itu kerja kelompok yang gak guna dan malah bikin mental "gotong royong" naik.
Mental berkelompok ini juga bikin seseorang menjadi lebih pengecut dan tidak mau beda (lain dari yang lain). Sehingga tidak ada kreativitas dan pemikiran out-of-the-box terjadi.
Kayanya ini bukan kesalahan dari Individualisme yang kurang deh, lebih ke minderan atau kurang literasi aja emang orangna itumah. Pendahulu kita bahkan melakukan gotong royong mereka saling bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi, Dengan semangat kebersamaan, mereka menciptakan ikatan sosial yang kuat, menjadikan setiap kegiatan sebagai momen untuk mempererat persaudaraan. Bentuk solidaritas yang menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.