Post
Topic
Board Bahasa Indonesia (Indonesian)
Re: Bitcoin - sebuah revolusi tak berdarah
by
mlindjo
on 24/10/2024, 14:52:48 UTC
Ane rasa, negara kita menetapkan bitcoin sebagai aset komoditas sudah cukup bagus, dan relevan dengan apa yang terjadi dengan dunia saat ini. Kalau kita bandingkan dengan negara lain, tentunya kita sudah cukup bangga indonesia mampu untuk meregulasinya dengan baik. Kalau untuk dijadikan mata uang ane rasa agak berlebihan, karena emas yang dulunya dipakai sejak zaman nabi pun enggak kita pakai untuk pertukaran, apa lagi bitcoin yang baru muncul 13 tahun ini. Ane rasa, kalau pun Indonesia mau mengadopsi mata uang lain, pastinya akan melihat aset komiditas lain, seperti emas, atau mata uang lain yang lebih kuat seperti dollar, dsb. Sedangkan bitcoin, ane rasa lebih nyaman digunakan seperti saat sekarang ini tanpa menganggu penggunaan mata uang rupiah.


setuju dengan apa yang om katakan, bitcoin itu sudah benar cuman jadi aset komoditas untuk perdagangan, gak perlu sampai membuatnya jadi mata uang digital untuk transaksi karena kita sudah punya rupiah atau mbanking. lagipula, siapa juga yang mau menggunakan bitcoin untuk transaksi sehari-hari, selain karena waktu tunggunya, ada fees yang perlu dibayarkan oleh pengirim pada transaksi mereka.

menjadikan bitcoin sebagai pembayaran juga mempunyai efek lain yang dimana membuat orang bisa membayar hutang dengan menggunakan bitcoin. jadi banyak pertimbangan yang dimana membuat bitcoin sudah tepat hanya menjadi aset komoditas saja.
Ane rasa untuk kekurangan yang ente sebutkan seperti fee, semua bank juga menerapkan fee untuk transaksi (semisal) antar bank sejumlah 2500 rupiah. Namun tidak banyak ketika kita bandingkan dengan bitcoin. Ane rasa worthy lah sesuai dengan apa yang ditawarkan bitcoin yaitu privasi, sehingga untuk jumlah fee yang dikeluarkan untuk transaksi bitcoin, kita bisa menyamarkan pengirim, jadi tidak sevulgar bank yang menerapkan nomor rekening dan bisa dilacak siapa pengirimnya.

Selain mbanking, transaksi rupiah juga bisa diterapkan menggunakan e-wallet, qris dan internet banking. Jadi bisa bersaing dengan bitcoin, cuma dari segi privasi doang yang membedakan antar keduanya kalau transaksinya menggunakan wallet pribadi atau non-custody wallet.

ya kalau dari segi privasi setuju sih tapi kalau dari fee di crypto menurut ane sih ini tergantng kita mau transaksi seberapa cepat gan bisa lebih mahal dari bank bisa lebih murah juga, misal transaksi USDT mau pake jaringan apa kan sudah tertera feenya berapa disitu,sejauh ini yang ane lihat di beberapa market yang paling mahal ETH ya,ane biasanya pake jaringan tron,kemaren coba pake jaringan bsc udah 6 hari coinnya belum juga masuk ke wallet karena blocknya belum full  Cry