Prudential merupakan contoh penerapan MLM yang bagus, namun beberapa anggotanya banyak yang kurang ilmu sehingga samar-samar dalam menjelaskan produk asuransi, dan berujung kerugian bagi nasabah (yang banyak kita lihat di tipi). Misal contoh, nabung 500 ribu yang bisa ditarik 10 tahun ke depan, padahal bukan gitu maksudnya, dan akhirnya berujung demo ketika dana tidak bisa ditarik.
Kalau membahas Prudential di Indonesia pasti tidak akan ada habisnya, saya sepakat dengan argumen sampean kalau Prudential itu sebenarnya bisnis dengan strategi MLM yang bagus, hanya saja para pencari nasabahnya di Indonesia terlalu tergesa-gesa dalam mencari nasabah sehingga nasabah juga mendapatkan informasi yang kurang tepat, yang terpenting bagi mereka hanyalah konversi. Saya tidak pernah menemukan berita mengenai penipuan Prudential di luar negeri, apa mungkin masalah-masalah seperti ini hanya ada di Indonesia?
Salesmen dari Indonesia itu hanya berfokus pada target, karena perusahaan cabangnya yang menginginkan itu. Jelas beda dengan cabang di luar negeri dimana target nomor sekian, tapi penjelasan produknya nomor 1.
Sehingga dalam menjelaskan produk yang dijual jadi kelihatan samar, dan bahkan dilebihkan asal dapat banyak nasabah, sehingga di 10 tahun kemudian ditagih dan tidak sesaui dengan isi perjanjian.