Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.
....
saya juga melihat bagaimana potensi kegagalan program ini di periode selanjutnya (jika dia terpilih kembali) karena seperti yg mas sampaikan ini bisa saja program yg dibuat cuman buat narik simpati masyarakat biar dia bakal kepilih di periode selanjutnya, apalagi melihat bagaimana pemerintah ini sering plin plan dalam mengambil keputusan, contohnya kaya aturan pajak 12% kemarin, biar citranya gak buruk aturan pajak dirubah-rubah kaya main negara-negaraan. dan bisa aja program makan siang ini diubah atau parahnya dihentikan jika pemerintah merasa bahwa itu tidak sesuai dgn apbn negara.
Koreksi yang agan sebutkan itu sebetulnya tugas dapur yang harusnya lebih teliti lagi, karena sudah bukan tugas pemerintah lagi untuk ikut campur urusan perdapuran. Munkghin ada bagian khusus dari pihak kesehatan dan juga juru masak memastikan bahwa masakan siap disajikan dan sesuai dengan makanan 4 sehat 5 sempurna. Jadi setiap wilayah tergantung juru masaknya, dan saya yakin tidak semuanya masakan terlalu keras dan sayur yg mentah.
....
itu masih tugas pemerintah untuk memperhatikan bagaimana mitra dapur bekerja krn ini masih bagian dari program pemerintah, bagaimana jika bahan makanan terkontaminasi bakteri dari tikus, atau hewan lain, atau jika mitra dapur mengubah sebagian bahan makanan dan menurunkan kualitasnya. jadi minimal tugas pemerintah menurunkan tim untuk memantau proses produksi sampai distribusi makanan ke sekolah-sekolah.