Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Program Makan Siang Gratis Dimulai
by
punk.zink
on 09/01/2025, 14:06:19 UTC
Bisa di katakan program ini sudah terlanjur di agung-agungkan saat kampanyekan bahkan menjadi kampanye unggulan presiden Prabowo, jadi mau tidak mau ketika dia sudah menjabat harus di jalankan meskipun sebenarnya program ini tidak efektif dalam menyelesaikan masalah stunting. Malah akan menimbulkan masalah baru seperti korupsi dan untuk menjalnkannya juga ribet pada akhir ini tidak berdampak apa-apa. Lihat saja baru beberapa hari program ini berjalan dengan porsi 10rb untuk setiap anak, bisa kah itu di sebut makanan bergizi? Hanya ada nasi, pisang, sayur dikt malah lebih bagus makanan rumah sakit dari pada makanan gratis dari pemerintah.

Jadi kalau pendapat saya pribadi, program makan siang gratis itu sebetulnya bukan solusi cerdas. Karena di Indonesia masalahnya bukan soal kuantitas makanan, mayoritas anak Indonesia sudah makan tiga kali sehari, yang masih menjadi persoalan sebenarnya adalah kualitas gizinya yang tidak seimbang. jadi harusnya pemerintah lebih fokus ke edukasi gizi dan meningkatkan pereknomian sehingga masayrakat bisa memberikan makan yang bergizi kepada anak. Kalaupun pemerintah ingin membantu secara langsung harusnya uang dikasih ke orang tua anak, jadi biarkan orang tua masakin, bisa buat makan anaknya dan keluarganya. Ini semua lebih simple dan bisa menghindari korupsi, pengadaan tender,  tidak Ada berebutan jadi supplier.



Hari ini hari ke-4, ketiga anak saya mendapatkan makan siang gratis. Mereka antusias menikmati menu makananya dengan bercerita "makan sehat gratis bergizi dari pak Gemoy" Bahkan beberapa menu yang anak saya tidak suka pun dilahap hingga habis. Menurut saya action yang dilakukan oleh pemerintah sesuai untuk visi jangka panjang indonesia emas 2025. Ibaratnya uji coba tentu ada kendala seiring waktu bisa dilakukan observasi dan analisis masalah untuk ditemukan solusi dan perbaikan. Jika tidak diaplikasikan dan diimplementasikan kita tidak akan tau resultnya. Selain itu pemerintah membaca bahwa edukasi (wacana) perbaikan gizi tidak efektif, jadi pemerintah harus interfensi untuk perbaikan gizi.