Jujur, saya tidak tahu mau mengatakan apa, sebab di tengah perjalanan timnas yang masih dalam jalur yang sangat baik, justru kita harus mendengar kabar yang menurut saya tidak pas.
Saya ingin mengulas sedikit perjalan STY bersama Timnas Indonesia dalam 5 tahun. Dia datang di era Iwan Bule yang menjadi ketua PSSI pada waktu itu, STY di percaya pada saat Indonesia dalam era kegelapan dan rangking FIFA pun Indonesia berada di peringkat yang memalukan. Namun dengan perlahan STY bisa memperbaiki semuanya, bahkan dari hal hal dasar. Lalu dia memutuskan untuk memotong generasi dan itu terbukti berhasil, dan sampai saat ini pun generasi itu masih ada dan masih bisa bersaing untuk masuk ke dalam skuat utama Timnas.
Dia berhasil mencapai target yang dibebankan PSSI, dia bisa membawa 3 skuat timnas ke Piala ASia, dan di Piala Asia pun dia bisa mencapai target, 16 besar (senior) dan semifinal (u/23). Di babak kualifikasi Piala Dunia, dia berhasil membawa Timnas sampai sejauh ini, ya sekarang berada di round 3 dan memastikan kita juga mendapatkan 1 tempat untuk Piala Asia tanpa kualifikasi.
Tidak lama, Piala AFF datang, ini awal mula pro dan kontra datang, saya menilai secara objektif bahwa memang benar STY gagal di Piala AFF dan kegagalannya juga mengecewakan. Namun saya juga harus melihat dibalik alasan kegagalan tersebut, dan itu salah satunya adalah karena dia membawa u/22 dengan ditambah beberapa senior dan itupun atas kesepakatan dengan PSSI. Disini mulailah banyak yang menggoreng isu isu, mulai dari mafia, pemain titipan dan sebenarnya yang membuat suasan semakin keruh adalah orang orang yang dikatakan sebagai "pundit".
Dan ya sekarang keputusan sudah dibuat dan PSSI sudah melakukan konferensi pers.
Saya hanya ingin mengatakan, semoga PSSI bisa menunjuk pelatih yang tepat.
Terimakasih Shin Tae Young.
Saat ini memang Timnas Indonesia kembali membuat gebrakan baru dengan mencopot STY dari kursi kepelatihan dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert. Banyak orang yang menyesalkan akan hal tersebut akan tetapi saya kira ini memang sebuah hal yang harus dilakukan oleh timnas untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. patrick kluivert telah berhasil penyulap timnas Curacao dari peringkat 151 menjadi peringat 75, dan saya harap bersama timnas Indenesai ia bisa melakukan lebih daripada itu.
Mengenai STY, ia adalah sosok pelatih yang tegas, ia tidak pernah segan untuk mencoret pemain ketika pemain tersebut tidak dapat memenuhi pangilan timnas, dan saya suka akan hal tersebut. Dan karena ketegasan itulah maka STY juga harus mampu menerima ketegasan yang diberikan oleh Erick Tohir, ketika STY tidak mampu mencapai apa yang telah ditargetkan maka ia harus menerima untuk di coret dari kursi kepelatihan.
................................
Hanya sedikit negara yang memiliki timnas yang diisi oleh pemain lokal, salah satunya adalah Argentina dan Brazil. Hal ini dikarenakan kedua negara tersebut memiliki pemain-pemain berbakat di setiap posisi, sehingga mereka tidak perlu melakukan naturalisasi atau menambah pemain diaspora untuk memperkuat timnya. dan di sisi lain ada juga negara yang sudah sering menjuarai Piala Dunia, namun pada kenyataannya skuad mereka diisi oleh pemain diaspora, dan salah satu timnas dengan pemain diaspora terbanyak adalah timnas Prancis. timnas Prancis diisi oleh banyak pemain berkulit hitam, dan saya tidak ingin mengatakan rasis, namun pada kenyataannya di Prancis tidak ada ras kulit hitam, melainkan mereka adalah orang-orang yang berasal dari Afrika. begitu juga dengan timnas Inggris, Jerman dan masih banyak timnas lainnya yang diisi oleh pemain diaspora. dan hal ini bukanlah suatu masalah, selama FIFA mengizinkannya, hal ini bukanlah hal yang buruk namun bagian dari strategi untuk dapat memenangkan persaingan.
Dan saat ini di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia tengah mencoba untuk menjalankan strategi tersebut, dengan merekrut lebih banyak pemain diaspora untuk dapat memperkuat kedalaman skuadnya. Maka tak heran jika nantinya hanya sedikit pemain lokal yang masuk dalam daftar pemain timnas. Dan jika anda mengatakan dengan banyaknya pemain diaspora, pemain lokal bisa sulit berkembang, ini adalah sesuatu yang keliru. karena seharusnya tempat mereka berkembang itu di club bukan timnas, dan pencapaian yang ia dapat di klub itulah yang akan memabawanya masuk kedalam daftar pemain di skuad utama timnas.
Saya sangat setuju dengan apa yang disampaikan, bahwa ini merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Kita telah melihat prestasi yang luar biasa setelah Timnas Garuda diisi oleh pemain diaspora, sebuah prestasi yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Banyak hal positif yang bisa didapatkan ketika Timnas Indonesia diisi oleh pemain diaspora, dimana saat ini Timnas Indonesia sering diperbincangkan dan diperhitungkan di kancah Internasional. dan dengan banyaknya pemain diaspora, hal ini sungguh dapat memicu persaingan untuk bisa masuk ke skuad utama Timnas menjadi lebih tinggi dan sulit lagi, dan hal ini tidak hanya berlaku bagi pemain lokal saja, namun juga pemain diaspora. dan salah satu contohnya adalah yang terjadi pada Eliano Reijnders, dimana saat ini dirinya tengah kesulitan untuk mendapatkan menit bermain di timnas.