Keren, pikirannya bisa anti mainstram

. Banyak penelitian mengungkapkan bahwa seseorang akan menunjukkan kepribadiannya berdasarkan hubungan interaksi yang dilakukan dengan keadaan lingkungannya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara keseluruhan dari pengaruh lingkungan tersebut, karena lingkungan tersebut senantiasa tersedia di sekitarnya. Lingkungan merupakan tempat manusia hidup dan beraktivitas. Khususnya untuk anak-anak dan generasi muda, lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku, karena aktivitas dan interaksi sosial yang intens dan terus menerus.
Kita asumsikan #kaburajadulu muncul dari olah pikiran orang melihat fenomena susah cari kerja dan peluang yang besar di luar negeri. Hasil pikiran itu jadi idealisme yang ingin diwujudkan atau anggap saja cuma omong doang (kalau omong doang wajar saja kalau dianggap angin lalu). Hati bekerja menggunakan emosi, menunjukkan perasaan yang tidak mungkin bisa digambarkan secara logis. Sedangkan pikiran lebih cenderung secara rasional dan praktis.
Lingkungan dimulai dari rumah, sekolah, media massa, internet, teman, tetangga sekitar tempat tinggal, jalanan menuju tempat beraktivitas. Simulasi kita tinggal di Amerika dengan freedomnya. Anak kita berangkat sekolah atau ketika bermain di sekitar rumah melihat hal-hal yag tidak senonoh, secara berkelanjutan, akhirnya mewajarkan dan bukan sesuatu yang tabu lagi., akhirnya pola pikir berubah, lalu perilaku juga berubah. Lha bendung pengaruh internet aja banyak yang gak sukses kok malah ditambah variabel tinggal di tengah2/bersinggungan langsung dengan lingkungan sumber pengaruh buruk (khususnya negara barat ya). Yakin gak berefek sama sekali ? (Pertimbangkan efek manusia punya nafsu+ bisikan setan).
Setuju, rumah adalah tempat utama pembentukan benteng karakter. Tapi berapa % sih yang keluarganya sukses menanamkan nilai akhlak ke anak. Contoh sederhana paparan budaya luar banyak orang tua yang mewajarkan jika anaknya nonton film porno. Kalau rusak ya kita perbaiki, kalau sakit ya dibuat sehat, caranya dengan dijauhkan dari yang menyebabkan kerusakan. Misal keluarga kita dekat berkawan dengan para pecandu narkoba, yakin kita tidak melarang atau menyuruh untuk berhenti bergaul dengan mereka ?
Ane bukan orang yang peduli dengan penelitian, ane lebih ke fakta dilapangan khususnya yang terjadi disekitar ane sendiri.
Kalo penelitian bilang manusia tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh lingkungan, ane bisa lgsg bilang "BS", karena faktanya banyak orang yang bisa lepas dari pengaruh buruk lingkungan sekitarnya.
Semua balik ke kepribadi masing2, bagaimana memagari diri dari pengaruh buruk.
Contoh nyata, ane tinggal di daerah yang banyak pemabuknya (bisa minuman bisa yg lain) bahkan sampe anak2 usia remaja, apakah ane melarang anak ane untuk bergaul dengan mereka? NO...
Ane justru membiarkan anak ane bergaul dengan mereka biar tau sendiri, biar menilai sendiri, dan biar bisa menentukan mana yang baik mana yang buruk.
Sebagai ortu ane cuma bisa menasehati dan memonitor anak ane, kalo ane rasa ada yang ane rasa sudah tidak baik maka akan ane nasehati lgsg.
Menjauhkan dari hal buruk bukan jaminan akan berhasil juga, banyak contoh dimana anak yang terlalu dilarang ini itu justru malah jadi lebih penasaran dan coba2 secara diam2 diluar pengawasan.
Ane sendiri kalo anak ane pengen nyoba rokok atau nyoba miras, malah ane yang beliin dan minum sama-sama2 dirumah, termasuk untuk urusan film porno, ane pun mengijinkan melihat tapi tidak serta merta membiarkan karena intinya adalah buat edukasi.
Kalo untuk urusan narkoba, memang ane wanti2 jangan sampai nyentuh, tapi tidak pernah ane larang buat berteman dengan siapapun.
Ini bahas secara sosial saja ya. Namun kalau mau dibahas dari sudut pandang agama pasti lebih menarik bahasannya dan dengan senang hati akan saya ladeni

.
Ane sih fine2 aja kalo mau dari sudut pandang agama, tapi kita beda, jadi ga bakalan nyambung juga karena dasarnya sudah berbeda.
Lebih baik ane menghindari pembicaraan dari sudut pandang agama kecuali dengan orang yang dasarnya sama dengan ane pribadi.