Quote from: punk.zink on March 02, 2025, 02:44:28 PM

Quote from: mu_enrico on March 02, 2025, 10:41:54 AM

Quote from: BigBos on March 01, 2025, 08:09:46 PM

Memberlakukan hukuman mati pun pasti akan ada yang menentang, dan terlebih itu juga bisa menjadi senjata bagi para lawan untuk menyingkirkan orang yang tidak mereka sukai, karena yang namanya politik pasti ada politik kotor untuk menyingkirkan lawan.

Quote from: Renampun on March 02, 2025, 06:34:42 AM

oke lah jika hukuman mati untuk para koruptor itu melanggar HAM namun jika di miskinkan itu tidak melanggar HAM imo

Kalau dihukum mati dan tidak dimiskinkan, mereka malah jadi pahlawan keluarga gan, nanti fotonya dipampang di ruang keluarga rajin didoakan Grin

Jadi pahlawan gegara kelakuan dia anak cucu 7 turunan bakal jadi sultan, senyum dia pas dieksekusi...

Kalau dimiskinkan, dibuat minus sekalian, artinya hidup dia dan keluarga bakal sengsara kek mayoritas warga Wakanda. Apalagi kalau ditambah sanksi kek dulu warga (dan keturunannya) yang terindikasi PKI ga bisa jadi PNS dsb.

Setuju dimiskinkan sampai seluruh kerugian materiil negara kembali. Kalau dipenjara seumur hidup malah jadi beban negara. Seharusnya kalau melakukan penyitaan jangan cuma yang umum-umum aja, contoh untuk Harvey Moeis, jangan hanya aset, kendaraan bermotor, perhiasan dan tas branded yang diambil. Semua mulai baju sepatu, meskipun di preloved tetap masih sangat mahal dan masih bisa dapat puluhan milyar jika di preloved-kan. Ini untuk memenuhi rasa keadilan seluruh rakyat Indonesia. Orang berduit itu dipenjara juga tetep enak, bisa ijin sakit keluar penjara, di dalam penjara bisa jadi raja kecil, makanan juga masih bisa enak jauh dari yang dibayangkan. Bahkan Lapas dan Rutan bisa jadi tempat korupsi (pungli) terbesar, karena sifatnya berkelanjutan dan pasiennya banyak.

Kalau sistemnya pengen begitu berarti setuju dong menganut sistem komunisme? karena yang saya tahu hanya negara dengan sistem komunis lag yang menerapkan hukuman kaya gitu bahkan lebih seru kalau sistem otoriter pasti cocok dengan gagasan yang agan sebutkan dimiskinkan itu. Kalau demokrasi yang apa apa pasti ada aja sistem banding, pengadilan yang berlarut larut, proses keringanan dll.

Jadi gimana udah siap dengan sistem komunisme di Indonesia? atau kalau tetap ingin demokrasi maka ya pasti tetep gitu aturannya. Oh ada satu lagi menerapkan sistem khilafah dengan syariat islam kaffah ane jamin dah koruptor udah pada ilang tuh tangannya. Hehe