Karena dalam hal ini kita sebagai masyarakat juga terlalu menormalisasi sebuah situasi dimana justru hal negatif yang selalu menjadi patokan mengingat secara sadar kita juga sudah faham bahwa beberapa hal pada akhirnya hanya bisa diselesaikan dengan uang untuk memperlancar. Meskipun tidak semua seperti itu tetapi kenyataannya secara sadar atau tidak kita juga masih terlalu membuat ini menjadi normal seperti memberikan amplop untuk sebuah perizinan atau menyelipkan uang ketika ada razia itu adalah sebuah tindakan yang pada akhirnya memunculkan stigma bahwa uang adalah sesuatu hal yang bisa menyelesaiakna masalah dedngan mudah atau memperlancar apa yang ingin kita lakukan.
Hal ini membuat kondisi di negara kita yang kacau semakin kacau dan disadari atau tidak regulasi yang diberikan sekarang tentu pada akhirnya menjadi sebuah hal yang memicu kita melakukan hal tersebut (menggunakan uang sebagai pelicin) seperti dalam dunia kerja dimana ketika kita ingin memulai kerja maka harus ada uang masuk sebagai syarat kita diterima dengan mudah dan ketika hal ini tidak dilakukan maka pada akhirnya situasinya menjadi lebih rumit.
Kalau saja pemerintah cukup gesit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mungkin masyarakat tidak akan melakukan suap, seperti dalam pebuatan KTP, KK dan sejenisnya, yang membutuhkan waktu yang cukup lama karena berbagai macam alasan seperti kehabisan Blanko, kertas dsb, yang mebuat masyarkat sedikit jengkel sehingga agar semuanya bisa lancar dan cepat, maka harus menggunakan pelicin (uang).
Disisi lain, masyarakat Indonesia itu sedikit malas ketika harus menjalani persidangan, sehingga ketika mereka di tilang oleh polisi, mereka memilih untuk menyelesaikannya langsung ditempat dibandingkan harus ke persidangan, Karena toh pada akhirnya ketika ke persidangan ujung-ujungnya kena denda.
Saya pikir dalam kondisi ini terjadi akibat kita selalu merasa bahwa apa yang dilakukan itu benar sehingga pada akhirnya apa yang sudah tertanam sejak awal dimana suap menyuap itu menjadi sebuah situasi yang normal pada akhirnya yang membuat ketika tidak ada uang maka tidak akan berjalan dengan lancar untuk masyarakat sehingga ini memunculkan stigma kemalasan untuk beberapa pelayanan karena mereka menganggap bahwa apa yang dikerjakan tanpa uang maka harus ada sedikit kendala agar menjadi pembeda dan itu benar-benar terjadi ketika pelayanan sedikit lebih lama, keramahan juga sedikit berkurang yang membuat situasinya sudah jelas itu membuat situasi suap menyuap menjadi sebuah hal yang pada akhirnya seperti dinormalisasi oleh semua pihak tidak hanya oleh pejabatnya tetapi juga oleh masyarakatnya.
Kita selalu komplain tentang korupsi yang ada saat ini tetapi disisi lain kita juga secara tidak sadar melakukan praktik seperti ini meskipun skalanya lebih kecil tetapi memang kita secara tidak langsung berkontribusi dalam membudidayakan korupsi di tatanan kepemerintahan di negara kita ini.
Kasus yang terdekat saja kita bisa melihat bahwa aturan terkadang menajdi penghambat ketika tidak ada uang didalamnya yang terjadi kepada Tri Cahyaningsih dimana dia adalah salah satu CPNS yang gagal lolos menjadi PNS hanya karena kurangg tinggi badan 0.5cm saja padahal dia adalah peserta yang memiliki nilai tertinggi dalam test.
Cerita Tri Gagal CPNS karena Tinggi Badan Kurang 0,5 Cm padahal jika kita berkaca lebih jauh sebenarnya tinggi badan itu tidak terlalu mempengaruhi kompetensi dan kinerja hanya saja ketika aturan yang di ribetkan membuat situasi kita mencari alternatif dengan uang sebagai solusi.
begitulah adanya ketika anda tidak memiliki orang dalam, mereka akan melakukan segala cara dengan aturan konyol agar anda tidak lulus, sekalipun anda itu adalah orang yang cukup pintar. CPNS hanyalah sebuah formalitas, karena orang-orang yang akan menjadi PNS sebenarnya sudah ditentukan bahkan sebelum tes dimulai. Hanya orang-orang terdekanya dan orang-orang memeberikan pelicin lah yang akan menjadi PNS atau ASN. Sehingga pada akhirnya kita bisa lihat sendiri bagaimana kualitas dari PNS dan ASN saat ini.
Dengan melihat pendapat anda ini secara tidak langsung kita juga pasti sadar meskipun KKN di negara kita itu menjadi sebuah cara yang curang atau bahkan ilegal tetapi pada pengaplikasiannya memang hal itu masih sangat berpengaruh dari perananan terkecil saja dari masyarakat biasa sampai ke beberapa jabatan tertinggi di negara dimana KKN dan politik balas budi masih tetapi merajalela.