Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Program Makan Siang Gratis Dimulai
by
WeedGoW
on 27/03/2025, 07:32:25 UTC
Mau jadi apa lagi ini? Oke lah MBG jadi program prioritas tapi apa segininya juga buat ngabis2in anggaran??
Yang dibutuhkan masyarakat umum itu pekerjaan besertan penghasilan yang layak, kalo ini bisa dipenuhi atau setidaknya dibantu pemerintah, maka soal urusan makanan bergizi akan ngikut secara otomatis kecuali orang yg lebih milih makanan non gizi.
Jujur aja ane ga habis pikir kalo ini akan bener2 dilaksanakan terlebih dalam waktu dekat.

Kenapa pemikirannya gak dibalik ? Dengan adanya makan siang gratis berarti ada ekstra simpanan, uang yang seharusnya untuk belanja makanan bisa dialokasikan untuk yang lain. Kan memang sasaran program MBG adalah balita, siswa TK, siswa SD, sampai siswa SMP lalu diperluas ke Siswa SMA sederajat. Kenapa wacana ibu hamil dan menyusui juga diberikan, fokus tetap ke anak bukan ke ibunya. Ini memang investasi jangka panjang Om, biar anak indonesia punya fisik yang sehat, rentang hidup yang panjang serta diharapkan MBG punya kontribusi signifikan pada peningkatan kecerdasan anak.

Faktanya Indonesia menduduki peringkat ke 3, negara dengan angka kelaparan tertinggi di Asia tenggara dan peringkat 77 di dunia. Banyak rakyat Indonesia yang kelaparan, tidak bisa makan, padahal target-nya generasi emas di Indonesia emas 2045. Ibaratnya ini langsung kasih salep di luka atau kasih obat buat infeksi. Kasih makan itu cepat dan bisa langsung ke target, sementara kalo harusan menciptakan lapangan kerja baru itu bisa menjadi ribet.

Rakyat menuntut pemerintah wajar, tapi rakyat kita itu juga seringnya protes gak mau instrospeksi diri. Contoh sederhana Maspion itu karyawannya ada 30.000 orang. Kita lihat di marketplace produk2 elektronik, alat rumah tangga, melamin impor menjamur dan demand-nya semakin tinggi. Kalau bisa protes pemerintah at least bisa mikir apa ya yang bisa aku kontribusikan buat saudara-saudaraku, gimana ya biar gak banyak PHK (yang berarti harus membiasakan pakai produk Indonesia dan sebisa mungkin harga mati konsepnya). Kalau demand positif dari pasar domestik naik maspion bisa nambah karyawan atau buka pabrik lagi. Di era globalisasi ini gak mungkin pemerintah mengeluarkan himbauan untuk stop impor karena Indonesia masih butuk ekspor juga kan. Makanya pentingnya kesadaran dari rakyatnya sendiri.

Gak semua masalah bisa diselesaikan pemerintah dengan cepat karena adu strategi dengan negara lain. Contoh, mau buka lapangan kerja butuh tarik investasi asing untuk pembangunan infrastruktur dan industri, tapi investor sekarang lebih suka buka pabrik di Vietnam, bangladesh bukan Indonesia. Karena ongkos buruh lebih murah. Misal pemerintah memaksakan, yang penting investasi masuk, nanti dibilang eksploitasi pekerja.

Program MBG ini memang tujuannya baik untuk memastikan agar setiap anak di Indonesia mendapat gizi seimbang dan dapat tumbuh dnegan baik dengan gol terciptanya generasi sehat dan meningkatkan IQ anak-anak untuk menuju Indonesia emas. Namun masalahnya untuk saat ini program ini tidak akan berjalan maksimal karena biokrasi yang kacau balau dan masih banyak celah untuk melakukan kuroptor dengan program seperti ini bahkan banyak pengamat mengatakan proram ini akan menjadi ladang basah buat kuroptor. Lagian kalau di lihat-lihat program ini seperti di paksakan oleh pemerintah padahal indonesia sendiri belum mampu untuk menjalankannya, agan-agan bisa lihat sendiri lah gimana program ini berjalan sampai sejauh ini. Banyak keluhan lah, banyak makanan basi lah dan sebagainya.

Selain itu kenapa program belum siap di jalankan karena banyak terjadi pemangkasan dan efisiensi anggaran negara, ini semua di dilakukan hanya untuk program MBG ini membuktikan pemerintah belum siap hanya saja sudah terlanjur berjanji. Saya bukan tidak setuju dengan program ini karena memang niat program ini baik, namun menurut saya saat ini Indonesia belum siap. Akan lebih baik anggran program yang besar ini di alihkan untuk program pendidiakn gratis dan kesehatan gratis. 

Kalau Masalah data Indonesia no 3 di asia tenggara tentang kelaparan, ini bisa di atasi dengan dua program tersebut, jika anggaran MBG yang sangat besar itu dialihkan untuk kesehatan dan pendidikan, seperti meningkatkan pelayaranan keseahtan dan meningkatkan kualitas guru, meningkatkan kualitas murid, kurikulum yang bersaing dan sebagainya. Sangat sedikit berita di Indonsea orang meninggal karena lapar kalaupun ada itu hanya nol koma persen mungkin, dan saya melihat saat ini semiskin-miskinnya masyarakat indonesia mereka masih mampu memberi anak mereka makan. Tetapi untuk masalah pendidikan dan kesehatan, mayoritas mereka tidak mampu karena biaya pendidikan dan kesehatan itu sangatlah mahal. Ini fakta. Lagian ada banyak contoh negara yang memperiotas kedua program ini menjadikan negara tersebut maju, karena mereka yakin hanya pendidikan yang bisa menuntaskan kemiskinan, mengangkat derajat kehidupan, dan memajukan negara mereka.

Sebagai negara berkembang seperti Indonesia, yang dikenal sebagai negara berkembang, masalah kesehatan gizi dan pendidikan tampaknya mendalam dan rumit bagi saya. Tujuan dari program MBG adalah untuk sangat mengagumkan bagi semua tapi tujuannya adalah untuk benar membangun kehadiran terowongan yang sehat. Kau telah menyebutkan bahwa untuk menerapkan program besar, kekuatan negara dan keterampilan administrasi dan transparansi sangat diperlukan. Jika kau berpikir mendalam, masalah di Indonesia saat ini adalah kekacauan birokrasi. Keputusan yang benar program menjadi sulit karena korupsi. Ada kekurangan besar pemotongan anggaran atau keterampilan. Saya pikir kesehatan dan kesejahteraan harus melakukan banyak pekerjaan atau bangsa akan hancur. Kualitas pendidikan harus ditingkatkan.