Post
Topic
Board Ekonomi, Politik, dan Budaya
Re: Pemerintah, Bantuan dan Dampak Negatif Untuk Masyarakat
by
Tamaperdana
on 18/04/2025, 12:05:59 UTC

wah, saya sudah lihat sendiri pabrik sekarang ini lebih mengutamakan pekerja wanita ketimbang pria, bukan hanya untuk mengurangi tingkat pengangguran gender wanita namun untuk menekan tingkat kedisplinan pabrik (mereka bilang karyawan wanita lebih mudah di atur, loyal, ulet, rajin ketimbang karyawan pria)
Maaf kalau baru ngebales lagi soalnya ketumpuk, tapi saya harus merespon ini mengingat kalau dari segi kinerja ane rasa soal kedisiplinan, rajin dan bisa diatur tergantung masing masing individunya sebab banyak di luar sana wanita yang bekerja dan suaminya nganggur jadi status yang sering kali direndahkan. Kayak film Dunia terbalik dan katanya alasan Emansipasi, wanita karir dan tuntutan ekonomi, itu semua kembali ke masing masing kalau sudah urusan ekonomi kita tidak berhak ikut campur. Intinya fenomena ini harus tetap jadi tantangan, khususnya untuk pria agar lebih kompeten, mau berkembang dan harus memperjuangan apa yang selayaknya diperjuangkan demi menafkahi keluarga. Makanya kalau bisa berkarya, kerja serabutan, buruh, tani  pokoknya jauh lebih baik daripada terus terusan bergantung pada program/bantuan pemerintah.


Yah betul, sebenarnya pemerintah negara kita ini mengutamakan bansos namun mempersulit peluang pekerjaan untuk laki laki dan kebanyakan di setiap perusahaan di daerah di  penuhi oleh karyawan wanita. Termasuk di daerah saya wanita lebih mudah mendapatkan pekerjaan di banding pria yang sangat sulit karena setiap perusahaan atau PT di daerah saya itu mengutamakan wanita.

Maka dampaknya tingkat pengganguran di negara kita itu sangat tinggi dan sebetulnya ini mempengaruhi beberapa faktor faktor, salah satu contohnya yaitu perceraiaan rumah tangga karena istri merasa penghasilan lebih tinggi dari pada suaminya.

Menurut saya pemerintah harus lebih mempertimbangkan itu dan jangan mengutamakan bansos atau bantuan sosial sehingga membiarkan penggangguran tidak mendapatkan peluang bekerja. Dan jika ada peluang untuk pria bekerja di negara kita sangat meperumit syarat syarat untuk bisa masuk di perusahaan itu sehingga kebanyakan anak muda sangat muak terhadap hal itu dan mereka lebih memilih bekerja di luar negara.
Fenomena semacam ini bagi saya lumayan cukup menyedihkan, karena di tempat saya tinggal pun hampir semua pabrik di semua bidang lebih mengutamakan wanita daripada pria. Alasannya juga sama karena wanita di anggap lebih gampang di atur dalam pekerjaan nya. Tapi saya rasa hal seperti ini benar-benar sebuah aspek yang sangat keliru. Karena pada dasarnya laki-laki adalah penanggung jawab di dalam sebuah keluarga, jadi seharusnya pihak perusahaan mengerti akan hal tersebut. Karena jika alasannya karena wanita lebih mudah di atur, saya rasa hal tersebut adalah alasan yang benar-benar kurang adil dan terlalu memihak. Karena pada dasarnya tidak semua laki-laki itu sulit di atur dan tidak semua wanita juga bisa di atur dengan baik. Jadi di sinilah seharusnya pihak pemerintah melakukan tindakan. Seperti membuat peraturan bahwa laki-laki harus di jadikan prioritas untuk mendapatkan pekerjaan di semua perusahaan yang ada di Indonesia. Karena jika terus menerus seperti ini, laki-laki pasti akan terus terpojokan. Jadi pemerintah harus mulai membenahi hal ini, supaya semuanya berjalan sesuai semestinya.