Keputusan Ancelotti untuk tidak menambah pemain baru ke skuadnya tentu juga ada kaitannya dengan managemen Real Madrid. Ane tidak berpikir Ancelotti benar-benar memutuskan semuanya sendiri, terutama dalam hal tranfer pemain keluar dan masuk. Dia tahu ada beberapa posisi yang membutuhkan tenaga baru, tetapi keputusannya untuk tidak mendatangkan pemain baru sebenarnya adalah keputusan bersama.
Menyalahkan Ancelotti atas kegagalan Real Madrid di Liga Champion musim ini tidak sepenuhnya tepat. Real Madrid dan managemennya juga menyadari apa kesalahan mereka dan disisi lain Ancelotti pun sama. Kedua belah pihak harus bertanggung jawab atas kinerja kurang konsisten dari tim ini, tetapi hal-hal semacam ini sangat tidak terduga. Bahkan dengan kekuatan maksimal dari para pemain utama, beberapa tim juga masih mungkin untuk tampil kurang konsisten.
Seharusnya memang jadi tanggung jawab bersama, namun tetap harus ada yang jadi kambing hitam untuk menanggung beban kesalahan tersebut, dan dalam kasus ini Carlo Ancelotti lah orangnya

.
Ini seperti halnya MU, dimana mereka tidak akan pernah bisa berkembang dengan optimal selama Owner dan manejemen masih di pegang oleh keluarga Glazer. Jadi mau ganti pelatih berapa kalipun, akan sulit bagi MU untuk kembali ke masa jaya mereka, namun karena harus ada yang disalahkan maka target keasalahan itu semuanya jatuh ke pelatih (sudah banyak pelatih yang keluar masuk).
Sekarang ini hanya tinggal Barcelona saja yang mewakili La Liga di Liga Champion, namun sebenarnya 4 tim yang lolos ke semifinal adalah mereka dari 4 liga domestik berbeda. Arsenal dan PSG tampak duel yang panas, tetapi ane pikir Inter dan Barcelona juga sama. Semifinal dengan lawan yang sepadan, itulah Liga Champion musim ini.
Entah mengapa saya merasa bahwa Inter Milan akan membuat sebuah kejutan
