Quote from: Raflesia on June 09, 2025, 08:44:33 PM

Ini jelas harus menjadi notice atau memang pada akhirnya semua akan menjadi milik asing juga pada akhirnya (termasuk untuk crypto) karena meskipun berada di Indonesia tetapi sekarang ekspansi sudah dimulai dan bisa saja ekspansi seperti ini akan kembali terjadi untuk exchange-exchange lain di tahun-tahun berikutnya.

FYI, kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya om. Terjadinya kepada Tokocrypto, tahun 2022 Binance secara resmi mengakuisisi Tokocrypto, bukan 80%, bukan juga 90% seperti yang OSL Group buat, tapi 100%. Bentuk dari akses bebas yang om maksud juga dilakukan Binance saat itu dengan mengeluarkan Pang Xue Kai dari jabatan CEO. Kita sebagai user & rakyat biasa ya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti semua alur, selama kita tidak dirugikan secara langsung menurut saya tidak ada masalahnya juga asing yang kelola, kan swasta Cheesy

.

Quote from: Chikito on Today at 03:13:45 AM

Broker sekelas OSL Group tentu punya pertimbangan kuat untuk beli exchange asal indonesia. Karena OSL Group melihat pasar crypto di indonesia ini sangat menjanjikan, Indonesia merupakan pasar market terbesar ke-3 dunia [1], 14 juta investor crypto bukan kaleng-kaleng, ini merupakan prospek yang menjanjikan.

Namun ya jika dijeroan OSL Group tidak ada orang indonesia yang paham kondisi, dan isi jeroan pasar crypto indonesia, maka nasib exchange yang mereka beli tidak akan sama dengan exchange besar kayak indodax, tokcrypto, dll.

[1]. https://www.medcom.id/ekonomi/keuangan/aNrjdE6N-14-juta-investor-kripto-bisakah-indonesia-jadi-pusat-crypto-asia

Yap, mereka pasti punya alasan yang kuat mengapa melakukan akuisisi. Dari berita-berita yang saya baca, mereka tertarik dengan RWA & mereka rasa Indonesia adalah market yang cocok untuk kategori RWA, kita lihat sajalah om bagaimana kelanjutannya.