~snip~
Flexing atau Pamer harta tidak akan cocok untuk pemain crypto, justru akan jadi pisau bermata dua. Apa lagi di zaman serba digital dan internet, hacker akan sangat mudah menemukan bio dan data orang yang akan jadi target untuk dihack.
Misal, jika pemula yang baru main crypto, lalu pamer dapat profit di tiktok dan instagram.
Tentunya hacker akan mencari dulu apa nama email dia, lalu tanggal lahir, dan coba ngehack password.
Setelah didapat, tentunya hacker akan mencoba masuk ke exchange crypto dengan menggunakan email pemula tersebut. Hacker juga akan mencoba masuk ke PC atau HP dia (melalui remote) untuk menemukan mnemonic seed dan private key, karena hacker paham betul kalau pemula di crypto itu sering nyimpen data penting (mnemonic seed dan private key) di gadget dan PC tempat dia online.
Dengan kepopuleran cripto saat ini, itu bisa menjadi sebuah bumerang bagi pengguna cripto jika mereka flexing atau pemer harta cryptonya di publik. Mereka akan menjadi incaran orang-orang jahat yang ingin mengambil alih asetnya dengan cara yang tidak diketahui. Hacker atau scammer akan mencoba berbagai cara supaya bisa mencuri asetnya tanpa pengguna crypto menyadari dan tahu-tahu sudah hilang begitu saja.
Sebagai pengguna crypto, sangat disarankan untuk tidak flexing kepada orang lain atau publik dan bahkan tidak menunjukkan aset yang dimiliki kepada anggota keluarga ataupun teman dekat. Kita tidak akan pernah tahu siapa yang ingin berbuat jahat kepada kita dan itu bisa terjadi pada orang-orang yang dekat dengan kita. Jadi kalau kata Bang Napi, waspadalah waspadalah.
Kita bisa memberitahu aset crypto kita kepada orang yang kita percayai dan tidak akan membocorkannya kepada orang lainnya. Tapi tetap berhati-hatilah karena hati orang bisa berubah ketika itu berhubungan dengan uang.