Cuma menguat saja, tapi tetap saja bearish, karena di masa itu (perang awal terjadi di tahun 2022) adalah fase dimulainya bitcoin bearish. Tahun 2021 bitcoin membentuk ATH, dan setelah itu di akhir tahun 2022 bitcoin turun puluhan persen. Orang mengira itu karena dampak perang tersebut, padahal kenyataannya ya fase bitcoin bearish. Nah, di saat sekarang ini, merupakan fase bullishnya BTC, apa pun yang terjadi pada dunia, tetap saja akan "on track", kecuali ya kalau terjadi perang nuklir tadi (dimana bisa mematikan jaringan internet).
Malah, sekarang ini banyak yang mengkonversi fiatnya ke crypto supaya lebih gampang di bawa jika mengungsi, sedangkan emas, ya mesti bawa koper segala kalau jumlahnya berkilo-kilo.
Mungkin memang momennya aja yang terkadang bertepatan ya pak ketika dulu bitcoin sudah waktunya bearish ditambah ada berita buruk. Jadinya sesuai dengan kondisi pasar yang mau turun.
Dan seperti perkataan Pak Chikito sekarang walaupun perang terus memanas pada kenyataannya saat bitcoin masih di fase Bullish maka tetap saja harga pada akhirnya mengalami kenaikan dan menguat kembali. Ketika turun pun hanya sebentar dan langsung memantul kembali. Karena yah memang sepertinya bitcoin sudah mulai dianggap jadi penyimpanan yang aman juga untuk aset yang bisa sewaktu-waktu harus dibawa pergi ke luar negeri misalkan bagi warga yang negaranya berperang. Itu memudahkan mereka.
Dari pada memang emas itu membutuhkan ruang. Dan membawa dalam jumlah banyak melewati antar negara juga ada aturannya kalau emas. Soalnya emas itu ada bea Cukai nya kalau bawanya cukup banyak misalkan ratusan gram. Jadi harus lapor pihak bea cukai dan lain sebagainya. Berbeda dengan bitcoin yang tidak ribet.