Bisa di katakan utang itu bisa jadi solusi bisa juga menjadi musibah ini semua tergantung pada diri kita dalam mengelolanya dengan baik dan benar. Seperti kasus seperti yang agan ceritakan kalau memang berutang untuk hal produktif seperti bisnis itu sepenuhnya tidak salah baik itu kita mau berutang di di bank maupun pinjol tapi lebih bagus lagi memang mencari investor sperti yang agan katakan. Karena percayalah setiap orang berbisnis itu tidak jauh-jauh dari utang, apalagi warung kelontong pasti mereka ambil barang dulu setelah barangnya habis baru di bayar. Intinya di sini dalam berutang untuk hal-hal yang produktif.
Namun mereka yang berutang untuk hal-hal komsumtif itu akan menjadi musibah di suatu saat. Apalagi dengan adanya Pinjol speerti sekarang ini yang mudah di terima tentu ini satu sisi menjadi jebakan bagi genarasi muda yang males berusaha sehingga mereka menggunkan pinjol untuk berjudi speerti yang agan katakan untuk mengadu nasib di perjudian berharap jacpot. Pada akhirnya yang mereka dapatkan adalah kalah dari judi dan tidak mampu bayar utang. Jika mengaju pada judul topik ini, keduanya bisa saj terjadi tergantung pada pola pikir individu masing-masing, satu sisi menjadi solusi satu sisa menajdi musibah.
Berhutang untuk hal produktif misalnya sebuah usaha kecil2an atau bisnis lainnya emang lebih baik drpd buat berhutang untuk hal2 yg sifatnya konsumtif tapi tetap perlu jaga2 juga karena ga semua usaha/bisnis bisa berjalan sesuai dengan rencana.
Kalo itu terjadi, otomatis akan membuat kita sulit juga buat membayar cicilan hutang tersebut, intinya harus benar2 ada perhitungan yang matang ketika kita memutuskan untuk ambil pinjaman.
Jangan hanya karena begitu mudahnya proses pinjaman di pinjol, trus kita seolah2 menggampangkan tanggung jawab kedepannya atau parahnya malah berpikir "kalo pinjaman yg ini gagal, besok pinjam tempat yg lain buat bayar yg pertama" alias gali lubang tutup lubang.