Saya selalu bertanya-tanya gan, mengapa orang biasa memamerkan aset kripto mereka seakan-akan itu medali emas. Setiap hari, kita hidup di dunia di mana tidak semua orang menginginkan kita berprestasi. Hal ini sama saja dengan memberikan peta harta karun kepada orang yang berniat jahat. Kita memahami bahwa teknologi mampu mengamankan aset kita, namun, kita manusia sebagai pemilik tetap menjadi target serangan yang mudah di serang. Lebih buruk lagi, mereka cenderung merasa tidak bersalah meskipun dampaknya bisa muncul kapan saja. Cukuplah untuk dipahami bahwa menjaga kekayaan kita tidak hanya bergantung pada keamanan digital, tetapi juga pada kesadaran sosial. Kamu benar gan, ada orang yang bisa kita ajak minum kopi namun mereka tidak perlu menghitung berapa banyak uang yang kamu miliki.

Setiap orang punya alasan berbeda-beda walaupun sebenarnya hal ini sangat tidak disarankan karena resiko keamanan diri dan aset. Salah satu alasan paling umum mengapa seseorang ingin pamer asetnya di media sosial adalah ingin mendapatkan pengakuan publik atau juga disebut sebagai validasi. Beberapa yang lain mungkin karena ingin membangun personal branding (terutama influencer), tapi yang paling umum adalah validasi atau pengakuan.

Anda benar, seharusnya setiap orang perlu menjaga baik-baik privasi finansialnya dan tidak sembarangan memberitahu siapapun tentang berapa gaji, aset yang dimiliki dan dimana tersimpan. Tetapi tidak semua orang bisa menjaga privasi finansialnya dengan baik dan mereka biasanya akan mudah terbuka dengan orang-orang yang dipercayainya. Mempercayai teman dan terbuka segala hal dengannya juga tidak selalu baik, tentu harus ada batasan dalam pertemanan walaupun mungkin ada teman atau orang-orang yang bisa dipercayai lebih dari saudara kita sendiri.

Tujuannya tidak lebih untuk mendapat pujian dan pengakuan dari orang lain atas apa yang dimiliki, biasanya orang semacam ini haus dengan pujian karena ingin membentuk citra diri agar dianggap sukses atau ingin derajatnya disetarakan dengan orang-orang sukses lainnya. Tindakan ini seperti menyimpan bom waktu di rumahnya yang dapat meledak kapan saja, orang semacam ini hanya memikirkan kepentingan sesaat tanpa memperhitungkan keselamatan dalam jangka panjang. Tanpa disadari tindakan tersebut akan mengundang bahaya seperti menjadi target orang-orang jahat yang ingin mengambil apa yang dimilikinya.

Saya pernah mengalami pengalaman yang sangat menakutkan ketika keluar dari mesin ATM, kejadiannya sekitar jam 23 Wib, tiba-tiba saya dibuntuti orang tak dikenal yang berwajah sangar, sebelumnya orang tersebut juga sempat mondar mandir di sekitar mesin ATM. Syukur Alhamdulillah saya cepat menyadarinya dan meminta pertolongan dari penjual buah di pinggir jalan.
Jadi tanpa pamer pun kita masih menjadi target kejahatan, apalagi mengundang mereka dengan sengaja akibat tindakan ceroboh yang suka flexing atau pamer di media sosial.