Re: Fenomena Bendera One Piece

~~reserved~~

Sekarang sudah ada sedikit kejelasan mengenai berita ini. Bahwa silahkan mengibarkan bendera apapun selama bendera merah putih posisinya lebih tinggi dari bendera tersebut. Dan untuk mereka yang terlalu berlebihan menanggapi isu ini memang pemerintahnya aja tidak ada kerjaan. Kita tahulah aparat supaya terlihat kerja maka isu kecil pun dibesar besarkan biar kelihatan kerja padahal mereka gak berguna.

Kita gak tau di balik kegaduhan ini, apakah memang tidak ada kerjaan atau hanya pengalihan isu agar berita ini terus naik sehingga berita lain tenggelam. Di indonesia kan sering serperti itu, ketika ada hal sepele yang di besar-besar pasti ada masalah yang lebih besar yang harus di tutupi.

Dan yang paling heran setiap kegaduhan selalu ada pahlawan yang muncul, dan dalam masalah ini presiden pahlawannya. Padahal di awal yang membuat gaduh juga bagian dari pemarintahan juga, ada beberapa penjabat mengecam bahkan akan di anggap makar jika mengibarkan bendara one piece tapi setelah gaduh datang Presiden untuk meredamnya yang mengatakan tidak masalah dengan bendera one piece karena itu bentuk ekpresi masyarakat. Ada beberapa kasus juga speerti itu, buat gaduh dulu nanti baru di batalkan. Masalah bendera ini memang sangat aneh, di bilang ga ada kerjaan, sangat banyak malasah di indonesia yang harus di selesaikan bahkan berpotensi merugikan negara tapi mereka malah mempermasalahkan bendera yang ada di cerita fiksi.

Ini adalah masalah yang harus disikapi dengan kepala dingin. Seandainya ada aturan yang jelas bahwa bendera merah putih yang tercantum dalam aturan tersebut harus dikibarkan lebih tinggi, maka hal ini tidak akan menjadi kegemparan nasional. Aku mengamati bahwa dalam beberapa kasus, hal-hal kecil dibawa ke tingkat masalah besar, layaknya masalah nasional. Kita menyadari bahwa dalam setiap kegaduhan yang didengar setiap orang, mungkin ada motif lain di balik seluruh keributan ini, entah itu untuk mengalihkan perhatian atau hanya untuk membuktikan partisipasi aktif pihak berwenang dalam proses tersebut. Alih-alih membiarkan energi terfokus pada bendera yang tidak nyata, kita harus memfokuskan energi pada isu-isu lain yang benar-benar memengaruhi rakyat, seperti betapa mahalnya kebutuhan pokok atau pasar tenaga kerja.

Pertanyaan yang muncul di benak kita adalah mengapa hal-hal sederhana dapat menimbulkan pernyataan keras dan bahkan menyebutnya sebagai pengkhianatan, padahal hal-hal tersebut harus diperbaiki oleh para petinggi pemerintah. Pertengkaran ini menambah kebingungan di benak massa karena mereka akan berpikir bahwa mereka tidak begitu serius dalam menyelesaikan masalah nyata. Ketika kita terus-menerus mengedepankan isu-isu sepele tentang inflasi, isu-isu penting akan selalu terabaikan. Masyarakat membutuhkan pemimpin dan pejabat yang peduli untuk menyelesaikan masalah-masalah yang membentuk kehidupan masyarakat, alih-alih membangun melodrama yang hanya menjadi berita utama dan tidak memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.