Quote from: salad daging on Today at 07:45:11 PM

Quote from: panjul07 on Today at 06:30:56 PM

Itu kalo mereka itu sadar bahwa mereka diatas itu sebenarnya hanyalah sebagai pembantu rakyat, karena yang gaji mereka itu rakyat, tapi kebanyakan petinggi ga sadar akan hal itu karena kebanyakan lebih merasa mereka itu ya pemimpin dan penguasa.
Dikritik sedikit saja marah2, katanya sih negara demokrasi tapi ga mau terima kritik, malah justru pengkritik dicap sebagai lawan atau bahkan mau makar.
Kalo masih seperti ini terus, Indonesia emas 2045 itu hanyalah sebuah slogan dan mimpi yang sangat sulit untuk jadi kenyataan.

Pejabat ketika sadar bahwa mereka adalah pembantu rakyat itu kalau lagi musim kampanye baru si pejabat itu sadar tapi kalau udah duduk di kursi empuk ya dia besar kepala lagi bukan seperti membantu untuk rakyat melainkan seperti raja yang jadi penguasa, hal ini tidak aneh di negara konoha hampir semua pejabat seperti ini.

Negara demokrasi pun masih banyak di intervensi, pejabat sekarang gak mau di kritik, di kritik berlebihan pun di anggap makar kan ini gak bener dimana demokratis nya? Jadi saya sendiri ragu bahwa Indonesia emas 2045 akan terwujud rakyat nya aja banyak gak percaya, kalau tetap korupsi masih banyak tetap aja Indonesia gak bakal ada kemajuan seperti bendera One Piece aja di anggap berlebihan salam pemerintah konoha.

Seperti nya banyak user SFI yang muak ya sama pejabat konoha? Saya perhatikan seperti itu sih Grin

Ya mau gimana lagi bang, tampaknya menyuarakan aspirasi rakyat membuat banyak pejabat mendengarkan mereka saat berkuasa atau berkampanye. Setelah terpilih, mereka segera melupakan fakta bahwa mereka adalah pelayan publik dan mengambil peran untuk mengonsolidasikan basis kekuasaan mereka. Tentu saja, hal ini menyebabkan kesenjangan antara pembuat kebijakan dan rakyat, sesuatu yang seharusnya tidak ada dalam rezim demokrasi. Terlepas dari risiko yang mungkin kita hadapi bang, kritik publik penting untuk menjaga kualitas pemerintahan, tetapi ketika kritik publik terancam, kita perlahan kehilangan dasar makna demokrasi.

Ketidakpercayaan terhadap pemerintah memang meningkat, terutama mengingat banyaknya kasus korupsi yang belum diproses hukum. Selama rakyat diabaikan dan kepentingan pribadi menjadi pusat perhatian penguasa, impian Indonesia Emas 2045 akan sulit diraih. Namun, kita harus berani menghadapi masalah ini dan menemukan solusinya, karena jika tidak, kemajuan yang diinginkan akan berubah menjadi mimpi.