Dari ketiga poin yang ane sampaikan di atas, Danantara ini berkesan menjadi super holding yang malah nyari rugi, bukan nyari untung. Seharusnya dana besar tersebut dipakai untuk hal-hal yang bisa menciptakan lapangan kerja dan menyejahterakan warga Konoha. Kalau duit warga ada, mau bayar tiket Garuda, tiket Whoosh, beli gula lebih mahal tentu menjadi mudah.
Masalah utama di Konoha ini kan warga semakin miskin -> semakin rendah daya beli -> semakin tidak ada demand untuk konsumsi barang/jasa.
keberhasilan Danantara jadi makin dipertanyakan, karena untuk membangun semua infrastruktur pasti butuh modal awal yang besar dan proses untuk 1 atau 2 tahun belum tentu bisa balik modal. Akhirnya 5 tahun belum tuntas hasil yang bisa dicapai udah ganti presiden dan makraklah project Danantara. Tanpa hasil pasti, rakyat udah rugi, aset yang tadinya untuk menargetkan keuntungan bisa digelapkan begitu saja setelah pergantian presiden baru nanti tahun 2029.