Quote from: Husna QA on August 14, 2025, 01:56:30 PM

Ya, karena pada peraturan kementerian keuangan tersebut dari judul pembahasannya juga adalah tentang: "Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan atas Transaksi Perdagangan Aset Kripto".
Sementara untuk urusan perizinan atau syarat dll. sepemahaman saya mengikut seberapa besar usaha penambangan tersebut. Tentu akan berbeda antara pe-miner rumahan dengan pe-miner yang sudah kelas industri, semisal dampak usaha mining tersebut terhadap lingkungan, dll.

Banyak yang berkamuflase jadi pe-miner rumahan tapi kalo di hitung-hitung bisa sekelas industri besar dan biasanya tempatnya bakal di bedakan, tidak dalam satu wilayah jadi seperti miner rumahan dengan puluhan rig.

Lihat di tiktok seliweran miner-miner yang memang sudah dapet banyak untuk dari bitcoin dan terus nambang hingga sekarang.
perizinan lancar, pajak lancar, pelicin lancar maka gak akan ada yang ganggu.

Kalo tiba-tiba di grebek atau di tutup paksa biasanya karena over kapasitas atau penggunaan listrik yang mungkin ilegal, atau ya itu gak bayar pelicin lagi akhirnya jadi sasaran.

Seperti Tane Bos Desi ini, sudah cukup lama mining dan modalnya memang sudah besar, cuan gak cuan tetap jalan karena penghasilannya juga bukan cuman dari mining.