Ya begitulah kalau di tim besar, kalau ada pemain yang tidak bisa menjaga konsistensi dan bersaing, maka dia akan kehilangan tempatnya di skuad utama, ang hanya menjadi penghagat bangki cadangan atau mungkin di depak dan dijual ke klub lain.
Bukan hanya kehilangan posisi di skuad utama, pemain yang performanya tidak kunjung bagus bisa saja masuk dalam daftar list jual. Atau bisa juga diputus kontraknya oleh manajemen tim. Klub besar seperti Real Madrid punya tuntutan tinggi untuk setiap pemainnya. Itu karena target mereka menjadi tim terbaik, tentu tiap pemain harus mampu menunjukkan performa terbaik secara konsisten.
Kalau begitu saja mengakhiri kontrak seperti itu sangat jarang terjadi, karena akan merugikan klub, kecuali jika pemain tersebut terjerat kasus tertentu seperti doping. Dan dibawah kemepinpinan Florentino Pérez, Real Madird telah menjadi klub besar dengan keuntungan yang besar pual untuk setiap musimnya, entah itu dari sponsor ataupun dari penjualan pemainnya. Florentino Pérez cukup cerdas ketika bermain di bursa transfer, bukan hanya sekali tapi hampri disetiap musimnya mereka berhasil mendatangkan pemain kelas dunia dengan harga murah dan terkadang gratis, tetapi hanya dalam beberap musim mereka kembali menjualnya dengan harga yang selangit, yang memberikan keuntunagn besar bago tim. Florentino Pérez berhasil menjadikan Real Madrid sebagai [uncak karier seorang pesepak bola. Ya banyak pemain yang mengatakan demikian, bahwa puncak karier seorang pesepak bola adalah ketika mendapatkan tawaran dari klub Real Madrid dan bermain untuk klub tersebut.