Kalau begitu saja mengakhiri kontrak seperti itu sangat jarang terjadi, karena akan merugikan klub, kecuali jika pemain tersebut terjerat kasus tertentu seperti doping.
Ya, itu jarang terjadi. Tapi Real Madrid bisa saja memutus kontrak pemain yang dianggap tidak layak untuk dipertahankan. Contoh kasus pemain ini:
https://www.football-espana.net/2025/07/19/real-madrid-terminate-reinier-contract.
Dan dibawah kemepinpinan Florentino Pérez, Real Madird telah menjadi klub besar dengan keuntungan yang besar pual untuk setiap musimnya, entah itu dari sponsor ataupun dari penjualan pemainnya.
Klub sebesar Real Madrid pasti punya target keuntungan yang besar. Mereka perlu dana untuk memenuhi kebutuhan gaji pemain, staff, dan pelatih yang nominalnya di atas rata-rata. Dari sponsor dan penjualan merchandise sepertinya sudah mencukupi tanpa perlu tambahan dari penjualan pemain. Akhir-akhir ini Real Madrid tidak terlalu fokus mencari keuntungan dari jual-beli pemain.
Florentino Pérez cukup cerdas ketika bermain di bursa transfer, bukan hanya sekali tapi hampri disetiap musimnya mereka berhasil mendatangkan pemain kelas dunia dengan harga murah dan terkadang gratis, tetapi hanya dalam beberap musim mereka kembali menjualnya dengan harga yang selangit, yang memberikan keuntunagn besar bago tim.
Karena nama besar Real Madrid dan prestasi yang luar biasa, banyak pemain top yang cita-citanya bermain di Real Madrid. Makanya tidak sulit bagi Perez untuk negosiasi pemain yang diinginkannya. Kalau harganya belum cocok, biasanya Real Madrid lebih memilih menunggu sampe kontrak pemainnya habis. Dengan seperti itu Real Madrid bisa mendapatkan pemain cuma-cuma, tanpa biaya transfer ke klub asalnya.