Pamer atau flexing memang sangat menyenangkan karena itu adalah sebagai cara untuk menunjukan diri bahwa saya memiliki/melakukan sesuatu yang tidak bisa orang dapatkan, dan kebanyakan juga influencer melakuakn flexing untuk mendapatkan perhatian dan pengikut karena dengan itu bisa di nyatakan bahwa dia benar-benar berhasil sehingga akan menarik orang yang menginginkan hal yang seperti apa yang mereka tunjukan, apalagi di indonesia yang memerlukan validasi tinggi tentang kelayakan seseorang, semisal jika anda seorang trader mana tunjukan hasilnya, jika anda ingin di hargai gunakan dan tunjukan barang-barang mewah, cara seperti itu seperti di normalisasi.
Jadi mengenai dampak buruk memang sangat tinggi, hanya saja penjahat di indonesia belum sampai pada puncak kejahatannya mereka masih memiliki ketakutan, apalagi terhadap orang yang kaya.
Tidak mengherankan lagi, banyak influencer, tiktoker atau traders yang mempublish Aset kekayaan mereka di sosmed, bahkan ibu ibu buka celengan aja di publish di tiktok padahal hal tersebut mengundang bahaya untuk dirinya dan keluarga, tapi beginilah cara untuk jadi viral.
Memang kalau influencer salah satunya cara untuk menyakinkan pengikutnya adalah mempublish keterampilannya dalam berdagang, mempublish pendapatan dari airdrop sehingga ia bisa mendapatkan perhatian dan mendapatkan refferal ketika ia membagikan airdrop terbaru.
Untuk kita kita yang aktif trading, mengikuti airdrop, saya rasa lebih baik kita anomim aja di media sosial, mungkin hal itu adalah yang terbaik tanpa mengundang marabahaya untuk diri sendiri.