Contoh link yang saya cantumkan sebelumnya diatas merupakan link dari Annual report Bappebti di tahun 2011 (bisa dilihat sepintas dari judul link);
Tidak saya simak ternyata laporan tahunan 2011. Tapi sepertinya memang beda, jadi kita jangan menganggap bahwa pamlet dan brosur yang disebarkan oleh bappebti itu menyangkut soal kripto, karena pada tahun 2011 pun saya pikir sangat sedikit sekali yang kenal, jadi kalau tahun ini atau tahun sebelum-sebelumnya tidak menemukan brosur, iklan atau pamlet dari bappebti, kemungkinan tidak menganggarkannya, karena biasanya tidak setiap tahun proyek pemerintah itu menganggarkan pos untuk sosialisasi.
Atau bahkan mungkin akan lebih baik jika mereka bekerjasama dengan tim kreatif dari TV swasta seperti NET atau TransTV yang udah paham maunya penonton.
Entahlah, Semenjak TV sudah berinternet, jarang sekali saya melihat acara televisi lokal, entah kalau yang lain, setiap hari tontonan saya itu sport, dan berita ekonomi. Jadi menurut saya, kalau mau beriklan pikirkan dulu mau menjangkau siapa, dan menurut saya TV-tv lokal juga kebanyakan nyaplok idenya dari youtube dan sosmed lain kayak tiktok alias kretif idenya tetap saja ngambil dari internet.
Tapi begini, saya pernah melihat sekelompok oknum dari sebuah institusi pemerintah yang melakukan fake documentation secara langsung, yaitu pada saat pemberlakuan wajib masker dan jaga jarak di setiap tempat makan. Mereka meminta beberapa orang (pegawai depot dan konsumen) untuk mengenakan masker, kemudian difoto. Setelah itu orang-orang boleh melepaskan maskernya lagi, saat ditanya oleh beberapa konsumen, mereka mengatakan itu hanya untuk dokumentasi laporan.
Budaya ASBAK (Asal Bapak Senang) sudah mendarah daging sejak jaman kompeni, jadi dimaklumi saja kalau tiap hari menemukannya. Tapi kalau menurut saya, laporkan balik saja kalau memang menemukan hal yang kayak gini, kalau didiamkan saja, tentu budaya yang begini ini akan terus berjalan sampai ke generasi berikutnya.