~~ Snip ~~
Saya berspekulasi bahwa lembaga survey adalah corng dari partai yang bertujuan untuk menaikkan elektabilitas calon mereka, dan parahnya Partai juga memiliki media seperti Koran, Majalah, siaran TV dan lain sebagainya media untuk memframing elektabilitas tersebut. Secara pribadi saya sama sekali tidak percaya pada mereka, terlepas dari bagaimana mereka melakukan riset dan mewawancarai responden.
Faktanya memang begitu, Lembaga survey sebagaimana kupahami digunakan oleh kepentingan untuk menggiring opini publik ke calon tertentu. Jadi tidak heran kalau lembaga survey A mengunggulkan calon no.1, maka di lembaga survey B membuat tandingan untuk mengunggulkan calon no.2, begitu seterusnya, sehingga ada kayak semacam mainan politik saja. Sehingga, kalau semua lembaga survey publik menurunkan elektabilitas paslon tertentu, maka dibikinlah internal survey yang menggunggulkannya. Contohnya saja Ganjar, di seluruh survey publik, paslon ini ada di nomor urut 3 di bawah anies, dengan angkan 20-an%, namun di survey internal TKN, Ganjar malah ada di urutan ke-2 dengan angka 30-an%, sangat berbeda dengan survey publik, jadi ya jangan heran kalau semua ini (lembaga survey) memang dibuat untuk menggiring opini dan dijadikan alat politik.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20231228194312-617-1042861/hasil-survei-tpn-prabowo-41-persen-ganjar-37-persen-anies-21-persenPada kesimpulannya kita sebagai masyarakat biasa yang memiliki sedikit pemahaman terhadap dinamika politik di Negeri ini, mestinya harus berusaha untuk menjelaskan kepada sanak saudara untuk tidak percaya begitu saja terhadap lembaga servey. Apapun yang mereka hasilkan dari analisanya, harus kita terima dengan sikap kritis. Artinya untuk mengantisipasi informasi yang salah, dan menghindari di giring untuk mendukung salah satu paslon.
Begitu juga dengan media yang suka mempublikasi hasil lembaga survey, kita tidak boleh percaya begitu saja. Karena kita tahu diantara sekian banyak media, dimiliki oleh beberapa orang yang juga memiliki jabatan di dalam Partai pengusung Paslon. Secara otomatis kita bisa menebak siapa yang akan mereka dukung dan siapa yang tidak, oleh karena itu saya tidak begitu mempercayai keberadaan lembaga survey.