Biasanya memang kalau periode 1 menjabat, pemimpin itu akan berusaha nyari simpati rakyat biar dapat terpilih lagi di periode ke-2. Artinya keberlangsungan ini tidak akan kontinyu setelah jadi lagi nanti. Hal ini harus sangat diperhatikan karena bisa jadi akan banyak kelalaian yang dapat merugikan trilunan uang negara. Soalnya 2029 menjadi target besar, dan pengelolaan APBN akan terpecah dan terfokus ke sana.
saya juga melihat bagaimana potensi kegagalan program ini di periode selanjutnya (jika dia terpilih kembali) karena seperti yg mas sampaikan ini bisa saja program yg dibuat cuman buat narik simpati masyarakat biar dia bakal kepilih di periode selanjutnya, apalagi melihat bagaimana pemerintah ini sering plin plan dalam mengambil keputusan, contohnya kaya aturan pajak 12% kemarin, biar citranya gak buruk aturan pajak dirubah-rubah kaya main negara-negaraan. dan bisa aja program makan siang ini diubah atau parahnya dihentikan jika pemerintah merasa bahwa itu tidak sesuai dgn apbn negara.
Nanti kalau menang di periode ke2 baru dihentikan, dan saatnya untuk ngumpulin pundi-pundi kekayaan di periode ini kayak mulyono.
Seharusnya Pemerintah dapat lebih fokus pada peningkatan kualitas Pendidikan, dengan pendidikan yang lebih baik, Masyarakat tidak akan ketergantungan pada uluran tangan Pemerintah.
Kualitas pendidikan tidak akan lebih baik jika guru-guru dan dosennya mempunyai tabiat buruk. Sering kita denger guru dan dosen berbuat tidak senonoh dan diikuti pula oleh muridnya karena panutannya berbuat begitu.