~~~
Setegas apapun pada akhirnya akan kalah dengan kepentingan. Presiden kita sekarang sejak awal ketika pencalonan selalu dianggap sebagai seseorang yang tegas tetapi ketika menjabat sekarang pada faktanya statement ketika dia nyalon dan statement ketika dia sudah jadi jelas menjadi berbeda karena adanya kepentingan didalamnya.
Semua akan berubah ketika saatnya tiba begitupun dengan sikap karena ini selalu menjadi standar dua untuk mereka para penguasa yang dianggap sebagai fleksibilitas hanya untuk keuntungan pribadi mereka.
Bukan berarti saya tidak menyukai pimpinan saat ini tetapi fokus saya adalah setegas apapun pemimpin ketika mayoritas pejabat yang kita miliki masih korup maka pada akhirnya itu hanya menunggu waktu sebelum semua terbawa arus.
Dianggap tegas dan karakternya yang tegas merupakan dua hal yang berbeda, memang benar jika sudah menyangkut dengan kepentingan, seseorang yang dianggap tegas dapat berbalik haluan ketika sudah menjabat apalagi terkandung unsur rasa terimakasih pada presiden sebelumnya, asumsi ini diperkuat dari sosok yang menjadi wakilnya, jika dibandingkan dengan AHY, wapres sekarang kalah dalam segi aspek apapun.
Jujur dan tegas yang saya maksud harus independen tanpa terikat rasa terimakasih atau didukung oleh orang-orang yang ingin berlindung dibawah kekuasaan (jika terpilih), namun saat ini saya belum melihat sosok tersebut dalam kancah politik negeri Konoha. Contohnya seperti presiden sebelumnya, jabatannya hanya sebatas status karena setiap segala sesuatu yang dilakukannya harus sesuai dengan pesanan.