Search content
Sort by
Showing 20 of 62 results by bbarisme
I’m starting to get interested in online gambling, especially in slot games, and I heard that there are free bets offered by gambling site providers. Are there any gambling providers that offer free bets?
2. Individualisme yang kurang
Kalau menurut ideologi banteng moncong putih, semua-semua harus gotong royong. Akibatnya dari kecil tidak dididik untuk punya sikap sendiri. Budaya ikutan dari poin ini adalah budaya nyontek, budaya keroyokan, tawuran, budaya korupsi bersama-sama, dsb.
Benar seseorang harus bisa bekerja sama dalam kelompok, tapi kelompok itu bukanlah yang utama dan yang terutama. Yang terutama adalah hasil kerjanya sehingga kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus dikerjakan bersama-sama? Dalam kurikulum biasanya banyak itu kerja kelompok yang gak guna dan malah bikin mental "gotong royong" naik.
Mental berkelompok ini juga bikin seseorang menjadi lebih pengecut dan tidak mau beda (lain dari yang lain). Sehingga tidak ada kreativitas dan pemikiran out-of-the-box terjadi.
Kayanya ini bukan kesalahan dari Individualisme yang kurang deh, lebih ke minderan atau kurang literasi aja emang orangna itumah. Pendahulu kita bahkan melakukan gotong royong mereka saling bahu-membahu dalam menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi, Dengan semangat kebersamaan, mereka menciptakan ikatan sosial yang kuat, menjadikan setiap kegiatan sebagai momen untuk mempererat persaudaraan. Bentuk solidaritas yang menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.Kalau menurut ideologi banteng moncong putih, semua-semua harus gotong royong. Akibatnya dari kecil tidak dididik untuk punya sikap sendiri. Budaya ikutan dari poin ini adalah budaya nyontek, budaya keroyokan, tawuran, budaya korupsi bersama-sama, dsb.
Benar seseorang harus bisa bekerja sama dalam kelompok, tapi kelompok itu bukanlah yang utama dan yang terutama. Yang terutama adalah hasil kerjanya sehingga kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus dikerjakan bersama-sama? Dalam kurikulum biasanya banyak itu kerja kelompok yang gak guna dan malah bikin mental "gotong royong" naik.
Mental berkelompok ini juga bikin seseorang menjadi lebih pengecut dan tidak mau beda (lain dari yang lain). Sehingga tidak ada kreativitas dan pemikiran out-of-the-box terjadi.
Tergantung sih, Paylater dan Pinjol mempermudah atau Menjebak ya itumah gimana kita bijak menggunakannya, dan peruntukannya untuk apa, Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan bijak, misalnya untuk kebutuhan mendesak seperti kesehatan atau pendidikan, tentu itu jadi solusi yang memudahkan. Tapi, kalau asal pakai tanpa perencanaan, bisa-bisa terjebak dalam utang dan bunga yang bikin pusing kepala. Kuncinya ada di manajemen keuangan kita, jangan sampai situasi darurat berujung jadi masalah yang lebih besar. Harus ada batasan dan komitmen untuk tetap disiplin, jangan sampai khilaf gara-gara promo atau tawaran yang menggoda. Intinya, kita yang harus mengendalikan alat ini, bukan sebaliknya.
Tergantung agan sukanya genre apa, kalo saya sih lebih suka genre action soalnya kerena aja diliatnya wkwk, selain itu saya juga suka genre horor, apalagi yang bikin jatung dagdigdug serrr , Film action yang saya rekomendasiin itu ada 'John Wick', menurut saya itu keren banget dengan adegan pertarungan yang super menegangkan. Terus 'Mad Max: Fury Road' juga nggak kalah seru, suasana post-apocalypse-nya bikin kita tegang terus. Kalau untuk genre horor, 'The Conjuring', itu film bisa bikin jantung dagdigdug. Apalagi pas bagian-bagian yang mendebarkan, udah deh, kalo nonton sendiri bisa teriak, Lalu ada juga 'Hereditary', yang bikin pikiran kita terbawa ke hal-hal aneh dan menakutkan.
Kita harus mencintai dan menikmati proses, karena setiap langkah yang kita ambil adalah bagian dari perjalanan yang lebih besar. Dalam setiap perjuangan, terdapat pelajaran berharga yang membentuk karakter dan ketahanan kita. Tidak ada keberhasilan yang datang secara instan; semuanya membutuhkan waktu, usaha, dan kesabaran.
Ketika kita fokus pada proses, kita belajar untuk menghargai setiap momen, baik yang sulit maupun yang menyenangkan. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk tumbuh, dan setiap pencapaian kecil adalah alasan untuk merayakan kemajuan kita. Kita juga akan menemukan keindahan dalam ketidakpastian dan mengikuti jejak langkah-langkah yang telah kita ambil. Jangan biarkan hasil akhir mengaburkan keindahan perjalanan itu sendiri. Mari kita jalani setiap fase dengan sepenuh hati, sambil tetap beradaptasi dan berinovasi. Dengan mencintai proses, kita tidak hanya mencapai tujuan, tetapi juga menciptakan kenangan yang akan selalu kita bawa dalam hidup kita. Ini adalah tentang menjadi lebih baik, bukan hanya lebih cepat.
Ketika kita fokus pada proses, kita belajar untuk menghargai setiap momen, baik yang sulit maupun yang menyenangkan. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk tumbuh, dan setiap pencapaian kecil adalah alasan untuk merayakan kemajuan kita. Kita juga akan menemukan keindahan dalam ketidakpastian dan mengikuti jejak langkah-langkah yang telah kita ambil. Jangan biarkan hasil akhir mengaburkan keindahan perjalanan itu sendiri. Mari kita jalani setiap fase dengan sepenuh hati, sambil tetap beradaptasi dan berinovasi. Dengan mencintai proses, kita tidak hanya mencapai tujuan, tetapi juga menciptakan kenangan yang akan selalu kita bawa dalam hidup kita. Ini adalah tentang menjadi lebih baik, bukan hanya lebih cepat.
Pendapat saya tentang animePendapat saya tentang anime adalah bahwa anime merupakan bentuk seni yang unik dan menarik, mampu menggugah emosi serta memberikan perspektif yang berbeda tentang kehidupan. Setiap cerita dan karakter yang ditampilkan dalam anime seolah-olah membawa penonton ke dalam dunia yang penuh imajinasi, di mana segala sesuatu mungkin terjadi.
Anime juga memiliki beragam genre yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari yang ringan dan menghibur hingga yang berat dan penuh makna. Misalnya, ada anime yang menyoroti persahabatan, cinta, hingga isu sosial yang serius. Semua itu disajikan dengan animasi yang indah dan musik yang mendukung, menambah kedalaman pengalaman menonton.
Selain itu, saya merasa bahwa anime sering kali membuka mata kita terhadap budaya Jepang dan nilai-nilai yang mungkin tidak kita kenal sebelumnya. Ini menciptakan peluang untuk belajar dan memahami kebudayaan lain, sekaligus menemukan persamaan dengan pengalaman kita sendiri.
Namun, saya juga menyadari bahwa tidak semua orang menyukai anime. Beberapa mungkin merasa bahwa anime terlalu berlebihan atau tidak realistis. Meskipun begitu, saya percaya bahwa setiap orang berhak untuk memiliki pendapatnya masing-masing, dan keberagaman ini adalah hal yang membuat dunia hiburan semakin kaya.
Secara keseluruhan, anime bagi saya adalah sebuah media yang dapat menyampaikan cerita dengan cara yang sangat menggugah, menjadikan setiap tayangan layak untuk dinikmati dan dihayati.
Anime juga memiliki beragam genre yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari yang ringan dan menghibur hingga yang berat dan penuh makna. Misalnya, ada anime yang menyoroti persahabatan, cinta, hingga isu sosial yang serius. Semua itu disajikan dengan animasi yang indah dan musik yang mendukung, menambah kedalaman pengalaman menonton.
Selain itu, saya merasa bahwa anime sering kali membuka mata kita terhadap budaya Jepang dan nilai-nilai yang mungkin tidak kita kenal sebelumnya. Ini menciptakan peluang untuk belajar dan memahami kebudayaan lain, sekaligus menemukan persamaan dengan pengalaman kita sendiri.
Namun, saya juga menyadari bahwa tidak semua orang menyukai anime. Beberapa mungkin merasa bahwa anime terlalu berlebihan atau tidak realistis. Meskipun begitu, saya percaya bahwa setiap orang berhak untuk memiliki pendapatnya masing-masing, dan keberagaman ini adalah hal yang membuat dunia hiburan semakin kaya.
Secara keseluruhan, anime bagi saya adalah sebuah media yang dapat menyampaikan cerita dengan cara yang sangat menggugah, menjadikan setiap tayangan layak untuk dinikmati dan dihayati.
Kayanya emang mulai harus dikurangin sih sedekah ke pengemis, karena banyak dari mereka yang sepertinya udah nggak bener-bener membutuhkan. Kadang-kadang kita lihat mereka nongkrong di sudut jalan, terus dengan mudahnya mengumpulkan uang dari sekian banyak orang. Ini sih bukan berarti kita harus berhenti berbagi, tapi lebih ke arah bagaimana kita bisa lebih bijak dalam memberi. Mungkin lebih baik kalau kita bisa bantu dengan cara lain, seperti memberikan makanan atau menyumbangkan ke lembaga yang memang fokus dalam membantu mereka yang benar-benar butuh. Kita perlu memikirkan apakah sedekah kita ini justru membuat mereka bergantung, atau malah bisa jadi motivasi untuk mencari penghidupan yang lebih baik.